Dimanakah Ujung Alam Semesta Ini? Inilah Ujungnya!

Posted on

Tahukah anda dimana letak ujung alam semesta yang begitu luas ini? Mari kita bahas bersama hal tersebut dalam artikel ini dari sudut pandang yang berbeda. Jadi mari simak bersama mengenai ujung dunia berikut ini.

Secara khusus, tidak ada penjelasan yang begitu detail mengenai ujung alam semesta menurut islam. Hanya ada bumi, langit pertama ke dua dan seterusnya. Karena Nabi sendiri pernah menuju kesana dengan badan fisik. Hal ini memberikan pengertian bahwa langit pertama kedua dan seterusnya memanglah bisa dijangkau dengan tubuh fisik.

Secara umum, kita juga tidak tahu apakah ada bumi lain yang ditinggali manusia lain atau tidak. Dan setiap lapisan langit itu seberapa luas juga belum diketahui.

Dimanakah letak ujung dunia? Apakah memiliki ujung atau seperti bumi bulat yang tak berujung?

Ujung Alam Semesta

Lokasi ujung dunia ada dimana ya? Menurut para ilmuwan telah disepakati bahwa ujung alam semesta atau jagad raya ini berada dimana bisa dijangkau oleh pengamatan saat itu. Bisa jadi semakin jauh alat modern dibuat, maka semakin luas alam semesta ini. Jika kita menuruti kesepakatan ilmuwan tersebut, itu berarti sama saja kita tidak bisa melihat kepastian seberapa luas alam semesta dan dimana ujung alam semestanya. Lagian alam semesta ini kan terus menerus mengembang.

Jadi semakin maju peradaban dalam menciptakan teleskop satelit, maka dapat lebih jelas tahu dimana ujung dunia ini dan bentuk dari alam semesta apakah memang seperti terompet ataukah bulat.

Dinding Besar di Alam Semesta

Alam semesta ini itu ada suatu tembok alam semesta yang super besar loh. Namanya adalah Hercules-Corona Borealis. HCB adalah gugusan dari galaksi yang membentuk seperti halnya kain super besar yang membentang seperti layaknya bangunan raksasa di alam semesta ini.

Sejauh pengamatan ini, dinding ini memiliki panjang dari ujung ke ujung yaitu 10 miliar tahun cahaya. Ingat satu detik cahaya itu sama dengan 300 ribu kilometer. Bayangkan sendiri berapa kilometer jika panjanganya 10 miliar tahun. Hitungannya adalah 10000000000 tahun (dijadikan detik dulu) lalu di x 300000000 m = jarak tersebut.

Untuk lebarnya, memiliki 7,2 miliar tahun cahaya dengan ketebalan mencapai 1 miliar tahun cahaya. Sungguh luar biasa bukan? Ilmuwan memberi gambaran, jika manusia melintasi gugusan itu dengan kecepatan cahaya atau 300 ribu km (tidak mungkin kecuali dengan bantuan Tuhan) pun membutuhkan waktu hingga 2 kali umur matahari. Coba bayangkan sampai berapa lamakah hal itu bisa terjadi.

Untuk perbandingan, anda bisa melihat sendiri mengenai hal ini dengan membandingkan dengan galaksi milik kita sendiri. Galaksi kita yaitu Bima Sakti hanya memiliki panjang sebesar 100 ribu tahun cahaya. Coba bayangkan seberapa kecilnya dibandingkan dengan Hercules Corona Borealis ini!.

Baca Juga:
4 Kode Warna Sabuk PSHT yang Perlu Kalian Pelajari

Alam semesta ini terus menerus mengembang dan sering terjadi tabrakan, baik antar planet, bintang ataupun galaksi. Menurut pengamatan dari para ahli menggunakan teleskop Planck Space di Badan Antarika Eropa, bahwa sejak terjadinya big bang, 13,8 miliar (13,75 milar) tahun silam, mereka menemukan sebuah data gelombang mikro kosmik yang saat ini menunjukan cahaya yang lebih terang.

Ada dua gelembung yang saling menabrak satu sama lain. Bahkan gelembung tersebut adalah alam yang sama sekali berbeda. Karena kita tahu, bahwa bubble universes (alam semesta kita ini) ini selalu mengembang didalam multiverse (dunia yang menampung beberapa alam semesta). Jadi karena bubble universes ini saling bertabrakan dan bergesekan maka akan timbul jejak jejak cahaya dipermukaannya masing masing. Misalnya radiasi gelombang mikro kosmik ini.

Jejak Cahaya di Ujung Alam Semesta

Menurut ilmuwan, sebuah foton yang mereka teliti selama ini sudah menempuh jarak sejauh 47 miliar tahun cahaya sejak big bang. Dengan ini, mereka menyimpulkan bahwa alam semesta ini memiliki lebar 93 miliar tahun cahaya.

Pada Oktober pada tahun 2015, astronom dunia mendapatkan penampakan secara sepintas bahwa alam semesta yang kita diami ini sedang diganggu oleh alam semesta dari paralel lain. Jadi ini akan menimbulkan jejak cahaya di ujung alam semesta.

Dengan data yang mereka peroleh, mereka menemukan sinyal petunjuk mengenai ujung terluar alam semesta kita sedang bergesekan oleh alam semesta lain yang sama sekali berbeda. Jadi dalam 2 alam semesta di multiverse sedang berbenturan.

Dimanakah ujung alam semesta menurut Admin?

Menurut saya ujung alam semesta ada didalam otak dan pikiran manusia. Kenapa? Karena didalam pikiran manusia itulah berbagai macam keterbatasan mengenai seberapa luasnya alam semesta. Semakin pikiran manusia maju dan mampu menciptakan teknologi yang lebih modern, maka akan lebih jelas tahu mengenai dimanakah ujung alam semesta ini.

Jadi pikiran kita sendirilah yang menunjukan batas dari luas alam yang tak terbatas ini. Semakin sempit pengetahuan kita maka akan hanya menganggap dunia ini kecil, begitupun sebaliknya.

Gimana menurut kalian, dimana letak ujung dunia ini?

Saya harap, artikel ini memberikan manfaat dan pengetahuan bagi anda semua. Sebenarnya, masih banyak lagi fakta alam semesta yang bikin merinding dan merenung akan begitu besarnya yang menunjukan kebesaran Tuhan. Namun tentunya, semua misteri alam semesta yang belum terpecahkan itu mulai terkuak seiring kemajuan zaman. Jangan lupa selalu kunjungi blog ini untuk mendapatkan beragam informasi bermanfaat lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *