Jawaban Tugas 3 Membuat Teks Anekdot dalam Puisi “Itu Sampah atau Apa”

Posted on

Dalam tugas membaca teks anekdot dalam puisi ataupun tugas 1 kegiatan 2 yaitu menulis ulang teks anekdot halaman 109, kamu pasti telah belajar teks anekdot dan sudah paham mengenai apa itu teks anekdot.

Nah pada kesempatan kali ini akan dibahas mengenai kunci Jawaban tugas 3 membaca teks anekdot dalam puisi Itu sampah atau Apa.

Sebenarnya jawaban teks anekdot politisi blusukan banjir lebih mudah dan lebih ringkas.

Namun untuk memberikan pemahaman yang lebih luas kepada kamu semua, maka kami akan memberikan jawaban untuk puisi itu sampah atau apa yang lebih panjang.

Jawaban Bahasa Indonesia Tugas 3 Membuat Teks Anekdot dalam Puisi

Puisi “Itu Sampah atau Apa”

Dalam puisi yang berjudul itu sampah atau apa sebenarnya memiliki pesan sekaligus makna yang begitu dalam.

Anda bisa mengulas lebih jauh tentang isi dalam suatu teks dengan cara menginterpretasinya.

Ada beberapa hal yang tersirat maupun tersurat dalam teks puisi ini. Nah karena kita sedang membicarakan mengenai jawaban soal dari berbagai pertanyaan, maka tidak akan membahas lebih jauh mengenai hal tersebut.

Inilah beberapa soal-soal yang ditanyakan dalam lembar kerja tersebut.

  1. Baca dan identifikasi struktur dengan seksama!
  2. Dapatkan teks itu digolongkan ke dalam anekdot?
  3. Apakah si aku pada lirik tersebut penulis puisi itu sendiri atau orang lain? Siapa pula yang diajak berdialog?
  4. Apakah si aku merasa prihatin dengan kebiasaan orang membuah sampah sembarangan dan apakah ia juga merasa tidak nyaman dengan lingkungan penuh sampah?
  5. Apakah anda merasa tersindir? Jika ya mengapa dan jika tidak kenapa?
Baca Juga:
Mengapa Kita harus Mengimani Malaikat Allah SWT?

Secara singkat jawaban dari soal tugas 3 dalam teks anekdot bahasa Indonesia tersebut adalah sebagai berikut.

  1. (Silakan baca dan identifikasi strukturnya sendiri)
  2. Teks tersebut dapat digolongkan ke dalam teks anekdot karena mengandung unsur humor serta sindiran.
  3. Pada puisi tersebut, tokoh aku merujuk pada si penulis teks. Dan yang diajak untuk berdialog adalah kita (para pembaca).
  4. Tentu, dia merasa prihatin dengan menemukan sampah dimanapun. Ia mengeluh, menyindir, dan membicarakan ketidaknyamanan akan lingkungan yang penuh sampah.
  5. Saya sangat tersindir, karena di kelas sekolah saya banyak banget sampah, di dalam kolong meja ada sampah, di depan kelas ada sampah, di atas pot bunga ada sampah, apalagi di jalanan.

Bagaimana sudah puaskah dengan jawaban tersebut? Jika sudah berarti artikel ini sudah selesai. Jika belum silakan berkomentar agar artikel ini selalu di update demi perbaikan.

Jika berkenan, like dan bagikan artikel ini agar temanmu juga tahu ya. Thanks.

Image by: http://timur.ilearning.me/2015/12/14/filsafat-sampah/

1 comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *