Introver (Inggris: Introvert) merupakan suatu kondisi kejiwaan pada seseorang yang ditandai dengan suka menyendiri, kurang dalam berkomunikasi dan tidak terlalu suka keramaian. Introvert bukanlah hal aneh, karena di negara Indonesia maupun di dunia banyak yang mengalaminya. Salah satunya di negara Jepang yang dikenal dengan sebutan hikikomori. Untuk lebih tahu lebih lanjut mengenai apa itu hikikomori, silakan simak artikel ini guys.
Hikikomori adalah suatu sebutan bagi mereka yang anti sosial bagi warga Jepang. Jadi ini lebih dari sekedar introver. Mereka membenci akan kehidupan bersosial. Walaupun manusia terlahir dan dikodratkan sebagai makhluk sosial, dan menjalani kehidupan bersama-sama, namun kaum penderita hikikomori ini justru sebaliknya.
Ini bukan soal tidak keluar rumah dalam waktu 6 bulan atau seberapa, tapi mereka benar benar tidak keluar rumah sama sekali (walau ada saat tertentu). Ini merupakan kondisi anti sosial yang begitu parah dan psikolog pun sulit untuk menyembuhkannya, jika bisa pasti dalam waktu lama.
Kehidupan hikikomori setiap waktu hanya dilakukan didalam rumah, suka mengurung diri dalam kamar, dan bahkan kerja pun mereka dari dalam kamar. Mereka keluar rumah hanya sekedar untuk membeli peralatan atau kebutuhan hidup mereka tapi itupun sangat sangat sangat jarang. Karena mereka sangat benci dan takut akan bertatapan dan berkomunikasi dengan orang lain.
Sehari-hari hari kegiatan yang mereka lakukan hanyalah makan, tidur, menonton TV, internetan, membaca manga, dan berkhayal. Sebenarnya mereka pun ingin hidup layaknya orang lain yang tidak seperti mereka, tapi seperti ada tembok yang menghalangi dirinya untuk berubah.
Penyebab Hikikomori
Penyebab hikikomori ini adalah tekanan sosial yang pernah mereka alami. Sehingga mereka menjadi trauma atau phobia akan kehidupan bersosial. Dampaknya bagi jiwa mereka sangat tidak baik, terutama bila tidak segera diatasi.
Selain itu, penyebab hikikomori ini juga biasanya karena sifat bawaan mereka dari lahir yaitu introver. Dari kecil mereka memiliki sifat pemalu yang terus menerus sifat itu bertambah besar. Sehingga mereka takut akan kehidupan sosial dan jadilah hikikomori. Hikikomori di Indonesia pun ada, tapi sebutannya hanya ansos atau anti sosial.
Berbagai macam bullying yang dialami semasa hidupnya pun menjadi penyebab dari hikikomori ini. Maka dari itu, aksi bullying dikecam diseluruh dunia karena sangat berpengaruh terhadap kondisi fisik seseorang.
1,25% Pemuda Jepang Mengidap Hikikomori
Dalam data dari Kementrian Kesejahteraan, Tenaga Kerja dan Kesehatan Jepang, yang dihasilkan dari surveinya, menunjukan hasil data berupa 1,2 % dari keseluruhan warga Jepang mengidap gangguan hikikomori. Perlu kalian tahu, bahwa jumlah penduduk Jepang yaitu 127 juta jiwa. Dan jumlahnya terus menurun karena banyak yang tidak mau menikah.
Tak hanya dari Kementrian Jepang saja yang mengadakan survey terkait hal ini. Pihak Zenkoku Hikikomori KHJ Oya no Kai dan juga pihak NHK memperkirakan jumlah penderita hikikomori di Jepang yaitu 1,6 juta jiwa untuk tahun 2005 saja. Untuk sekarang ini bisa lebih banyak atau lebih sedikit lagi.
Penderita Hikikomori didominasi laki-laki
Sifat atau perilaku anti sosial ini merupakan sifat bawaan yang sulit dihilangkan. Namun bukan berarti ini tidak bisa dihilangkan. Karena biasanya pengidap hikikomori ini berkisar antara umur 20 hingga 30 tahun. Namun ada juga yang sampai umur 50 tahun masih mengidap, walau itu jarang.
Dalam riset juga ditemukan kesimpulan, bahwa para laki lebih banyak yang mengidap penyakit satu ini. Mereka pun berasal dari keluarga berpendidikan dan berkecukupan. Mereka tak bosan mengurung diri hingga bertahun tahun bahkan berpuluh puluh tahun untuk menghindari orang banyak.
Wanita hikikomori memang ada, tapi jumlahnya tak sebanyak pria. Hal ini entah apa penyebabnya, tapi wanita Jepang justru kebanyak ekstrover dibandingkan para laki-laki.
Namun seiring berjalannya waktu, mereka akan mudah bergaul dengan orang banyak dan akan hilang ketakutannya. Perubahan perubahan drastis biasanya terjadi setelah mereka menikah atau berkeluarga dan memisah dari orang tua.
Hikikomori banyak diderita oleh mereka yang pintar
Penderita hikikomori di Jepang itu justru lebih banyak diidap oleh mereka yang memiliki kecerdasan intelektual lebih tinggi. Nah karena pengidap hikikomori ini sebagian besar berasal dari orang pintar dan berkompetensi tinggi, dikhawatirkan mereka tidak bisa berpartisipasi bagi masyarakat dan negara, sehingga perekonimian negara itu sendiri akan menurun.
Cara Mengatasi Hikikomori
- Banyak banyak beribadah mendekatkan diri kepada Tuhan
- Selalu ikhlas dan lapang dada terhadap setiap yang menimpanya
- Mencari kesadaran akan tujuan hidup dan jati diri
- Mulai beranikan diri untuk menjadi pemimpin dari lingkup terkecil
- Banyak bergaul dengan teman
- Sering keluar rumah walau kemanapun itu
- Tumbuhkan rasa optimisme atau percaya diri
- Buang semua pikiran negatif tentang bersosial (terutama yang pernah kena bullying)
- Dukungan moral dari orang terdekat dan tersayang
- Konsultasikan ke psikolog / psikiater
- Selalu kendalikan hati, pikiran, dan emosi
- Selalu terima kenyataan hidup