Cara membedakan antara pekerja dengan pengusaha itu bisa kita misalkan dengan perbedaan pegawai kantoran dan wirausaha. Perbedaan pekerja dan pengusaha ditinjau dari sisi manfaat dan resikonya memang sangatlah berbeda.
Salah satu perbandingan manfaat antara pekerja dan pengusaha adalah apabila pekerja hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri. Dan jika pengusaha bermanfaat bagi dirinya, karyawan, mitra dan lainnya. Maksudnya adalah jika pekerja mereka bekerja uang yang didapat memang hanya untuk dirinya sendiri atau bagi keluarga.
Nah apabila seorang pengusaha, hasil yang didapat akan dibagi lagi untuk karyawan, investor, mitra penjualan, dan lainnya. Jadi tidak hanya untuk dirinya sendiri saja.
Nah berikut ini merupakan beberapa patokan atau cara membedakan keduanya.
Perbedaan Pekerja dan Pengusaha
Dari berbagai aspek, kedua hal tersebut memanglah sangat berbeda. Kesamaannya adalah hanya pada proses seseorang untuk mendapatkan uang.
Secara singkat perbedaan keduanya bisa kita lihat berdasarkan pengertiannya.
Pekerja yaitu orang yang “kerja” untuk orang lain, perusahaan, organisasi atau lainnya dengan mengharapkan imbalan atau upah dari hasil kerjanya.
Pengusaha yaitu orang yang memiliki “usaha” sendiri dalam berbagai bidang dengan mengharapkan untung atas perkembangan usahanya tersebut.
Jadi manfaat pekerja dan pengusaha ini sama-sama dalam menghasilkan sesuatu hal berupa uang, keuntungan, benda, jasa, dan lainnya.
Letak Perbedaan Pengusaha dan Karyawan
Inilah beberapa letak perbedaan wirausahawan dan pekerja biasa:
Pengusaha menghasilkan produk, pekerja membuat produk
Ini sudah jelas, bahwa pengusaha selalu ingin berinovasi dalam menciptakan ide dari setiap produk-produk tertentu. Sementara pekerja justru yang membuat produk itu sendiri sendiri.
Pengusaha berharap perkembangan modal, pekerja berharap upah
Para pengusaha tidak terlalu terburu-buru untuk bisa gajian bulanan seperti pekerja, yang penting ada peningkatan keuntungan yang terjadi dari waktu ke waktu. Sehingga keuntungan itu bisa diakumulasikan kembali menjadi modal untuk memperbesar usahanya.
Pengusaha tertarik pada peluang dibalik risiko, pekerja selalu menghindari risiko
Risiko adalah duri di balik emas yang bertebaran dijalanan. Jadi pengusaha memiliki pemikiran untuk bisa mengambil emas itu dengan berbagai cara, sementara pekerja memilih untuk diam tanpa tindakan alias selalu dalam pasrah.
Pengusaha banyak saingan, pekerja jauh lebih banyak saingan
Pengusaha itu memiliki sikap dan pemikiran yang terus menerus bergerak, sementara pekerja selalu diam dalam ide dan tindakannya. Tapi kebanyakan orang justru pengin diam dalam ide-idenya tersebut. Maka dari itu, lebih banyak pekerja dibandingkan pengusaha di dunia ini, sehingga persaingan pekerja semakin tinggi.
Pengusaha selalu membangun relasi, pekerja selalu ingin sendiri
Pengusaha tidak bisa menggantungkan dirinya sendiri. Mereka tetap dibilang mandiri, tapi mereka butuh rekan, mitra dan pengusaha lain untuk mengembangkan usahanya. Sementara pekerja selalu ingin bekerja sendiri sehingga hasil yang didapat dari perusahaan lebih besar dan kesempatan di PHK jauh lebih minim.
Pengusaha tidak takut gagal, pekerja takut gagal
Saat pengusaha berbuat kesalahan lalu usahanya bangkrut, mereka akan berdiri dan membangun usaha yang lebih baik karena telah belajar dari pengalaman kegagalan sebelumnya. Sementara pekerja sangat takut pada kesalahan dan kegagalan. Karena jika mereka di PHK, mereka tidak akan ada harapan lagi.
Pengusaha selalu berusaha meningkatkan kualitas, pekerja cenderung memperbaiki kelemahannya
Pekerja selalu menjalankan setiap hal demi menutupi kelemahan mereka sendiri. Sementara pengusaha justru lebih mengarah ke peningkatan kualitas diri mereka sendiri, sehingga secara tidak langsung akan membuat kelemahan-kelamahan tersebut hilang.
Itulah berbagai macam pekerja dan pengusaha. Termasuk tipe manakah kamu? Pekerja atau pengusaha? Tuliskan pendapatmu kolom komentar bawah ya!
perbedaannya jauh banget malah. tapi intinya semuanya adalah bekerja.
Iya betul, berusaha dan bekerja.
Wah ini diriku tersindir nih, pekerja tulen. Saingan terlalu banyak, mengharap upah, takut gagal. kerjanya ya hanya itu-itu saja. Itulah nasib buruh.
Semoga bisa jadi pengusaha ya mas.